Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
"Indahnya Persatuan"
Selang beberapa lama setelah
kompetisi olahraga termasuk pula bela diri Karate SMP “Putra Masa” & SMP
“Maha Harapan” selalu mendominasi jalannya kompetisi tak salah bila kedua SMP
tersebut mendapat banyak piagam Karate se-Kabupaten.Namun tenaga dan ilmu
Karate mereka tidak digunakan dengan selayaknya.Sampai suatu ketika Agus dan
Zuhad melihat dari kejauhan Ishaq dan Hangga sedang mengobrol asyik entah apa
yang dibicarakan hingga timbul rasa dendam dalam hati Robin setelah kekalahan
kompetisi kemarin.
Hangga :
“Haq, katanya mau ada pertemuan SMP kita sama SMP Putra Masa emangnya jadi
ngga.”
Ishaq :
“Iya ! Acaranya masih 2 bulan lagi.Buat mengikat tali silaturahmi biar gx
jelek.”
(Dua percakapan di atas di usahain spontan
(terserah)
Hangga :
“Baru aja di omongin, disana ada dua anak Putra Masa.”
Ishaq :
“Mantaap...Samperin yok!!”
(Zuhad & Hangga bersalaman
tanda persaudaraan tapi Ishaq bersalaman dengan Agus, Agus menolak > Agus
langsung ngomong ke Ishaq dan Ishaq yang berniat menyalami tangannya turun).
Robin : “Eits ! Ntar dulu barusan berdua
ini tadi mbicarain tentang kekalahan kami saat kompetisi Karate kemarin ya.”
Ishaq :
(Nada heran) “Nggak kok.Kita nggax pernah ngomongin itu.”
Robin :
“Udah jangan bohong.Coba kalo tadi di Rewind.Ngaku aja jangan kebanyakan alesan
emang situ punya b’rapa alesan..Heh.”
Ishaq :
“Eh..Jangan Su’udzon gitu dulu donk.Dosa tuh..”
Robin :
“Aku itu nggak Su’udzon..Tapi nyata kan berdua tadi pada ngomongin itu.”
Ishaq :
“Aagh..Beneran kita tadi tu gak ada maksud njelek-njelekin situ..Aku berani
Sumpah Demi Allah.”
Hangga :
“Aduuh..Payah, masa’ baru ketemu udah jadi gini.Sebelumnya gak begini kan.?”
(Empat percakapan di atas
terakhir di usahain spontan asal jangan ada berantemnya dulu sama jangan
terlalu berlebihan.Dalam adu mulut Haidar sama Rizqi boleh dari empat
percakapan yang penting pas waktu Uge sama Syofyan ngobrol pas waktu selingan
di atas selesai).
(Percakapan selingan empat percakapan
terakhir)
Zuhad :
“Aku juga gak tau, gak nyangka aku.Emang apa yang kalian bicarain tadi.”
Hangga :
“Oh..Itu tentang gimana silaturahmi kita itu nggak jelek bukannya njelekin
SMP-mu.”
(Lanjutan setelah selingan)
Robin :
(Menantang) “Ok!! Kalo kayak gitu besok lusa kamu kumpulin semua temenmu yang
mahir Karate.Kita ketemu di lapangan.
Itu.Ntar kita buktiin siapa yang
menang..Karatemu lawan Karateku.”
Ishaq :
“Siiap! Siapa juga yang takut sama situ.Aku tantang kamu besok lusa.”
Keesokannya terlihat di asrama
SMP Maha Harapan yang disana banyak curahan hati yang memiliki masalah
dibagikan kepada semua temannya untuk segera mereka selesaikan.Dalam hal ini
Hangga tidak terlalu memikirkan masalah yang dilanda oleh teman-temannya.
Hangga :
“Friend..Kemarin kamu kok terima aja tantangan gak jelas dari Robin.
Ishaq :
“Yah...Ntar kamu pasti ngeliat sendiri tuh..Kita pasti yang benar.Kita kan gak
salah apa-apa.”
(Datang Fakhrudin dan Aziz ikut meramaikan
pembicaraan)
Aziz :
“Wah..Ada apa nih kayaknya seru!!!
Fakhrudin :
“Iya pada nggak ngajak lagi.Emang lagi ada apa..”
Hangga :
“Nggak ada apa.....(Pembicaraan terpotong oleh Ishaq)
Ishaq :
“Besook nih..Ada yang mau nantangin kita neh..SMP sebelah noh yang mau ngajak
rebut ma kita.”
Fakhrudin :
“PM ya..Waduh..Gak bisa dibiarin terus besok juga kita ladenin mereka.”
Aziz :
“Nah.Bagus itu buat nambah tanganku lebih keras.”
(Hangga tinggal seorang di dalam kamar
asrama)
Sementara itu, keadaan asrama SMP Putra
Masa bersuasana sangat serius dan memberi suatu ketegangan bagi anak asrama
yang sedang berbicara soal masalah besok.Dalam hal ini pula, Zuhad yang sering
menyibukkan diri dengan banyak tugas sampai hampir padat itu tidak terlibat
walaupun dia jagoan Karate dari semua teman se-asramanya.
(Robin yang sedang bimbang memikirkan
masalah mondar-mandir di depan temannya dan temannya melihatnya secara heran)
Hanafi :
“Bin..Udahlah gak usah terlalu di pikirin.Ntar pelajarannya yang di otakmu
hilang sama masalah mu.”
Robin :
“Gak gitu juga sih.Tapi ni aku lagi cari jalan keluar yang lebar untuk
nyelesein.”
Hanafi :
“Kalo cari jalan keluar tuu..(Nunjuk ke arah pintu yang terbuka lebar)
Robin :
“Serius dikit donk jadi temen.”
Hanafi :
“Lagh..Mau kayak gimana lagi lah udah terlanjur gini.Ok! Besok kita lawan aja
buat apa ditakutin itu kan musuh bebuyutannya
Kita dari dulu.Setuju.”
Robin :
“Setuju aja dech.”
(Hanafi menepuk pundak Mubarok yang sedang
asyik mendengarkan musik di MP3 miliknya).
Hanafi :
“Woy..Hei.....”
(Mubarok sadar dari ke asyikannya
mendengarkan musik).
Mubarok :
“ Eh..Ya..Setuju s’tuju.”
(Zuhad masuk ke kamar temannya yang sedang
mengobrol)
Robin :
“Had.Besok ikut gak berantem sama SMP “MH” (Memaksa Zuhad untuk ikut)
Zuhad :
“Gak makasih.Besok aku masih ada tugas.”
Robin :
“Yakin/Ciyyus.” (Terserah kamu mau isi apa yang penting maksa gak berlebihan)
:D
“Kalo begitu kamu selesein tugasmu
dulu.Temen-temen keluar yuk Refreshing.”
(Tiga percakapan terakhir di atas di
usahain spontan).
(Keadaan asrama “PM” hanya ada Zuhad). >
(Hangga menelpon Zuhad tentang bagaimana menyelesaikan secara baik dan benar).
Hangga :
“Assalamu’alaikum halo..Halo!”
Zuhad :
“Wa’alaikumsalam ya ada apa.”
Hangga :
“Ini masalahnya jadi tambah gede nih..Nular ke temen temen asrama sini.”
Zuhad :
“Bener nih..Di sini juga tambah genting.”
Hangga :
“Ya udah..Gini aja..besok aku sama kamu ke tempat kejadian buat misahin tu
anak-anak di lapangan besar itu.”
Zuhad :
“Bisa...Bisa..Kalo selanjutnya rencanamu gemana?.”
Hangga :
“Minggunya kita serahin ke Ustadz kita masing-masing untuk berkumpul bersama
sama anak-anak itu juga di lapangan itu.”
Zuhad :
“Ya..Boleh boleh...Besok ok!”
Hangga :
“Ya..Wassalamu’alaikum.”
Zuhad :
“Wa’alaikumsalam.”
(Percakapan dalam telepon di atas di
usahain spontan tapi ngambil dikit-dikit dari teks).
Tibalah waktu yang ditunggu oleh
masing-masing di antara mereka untuk membuktikan siapakah yang benar dan siapa
yang membuat rusuh antara mereka padahal sebelumnya, SMP “Putra Masa” & SMP
“Maha Harapan” adalah sekolah favorit di kota mereka dan sekolah mereka sudah
saling menjalin persaudaraan ketika saat masa Orde Lama berlangsung tanpa
masalah.
(“PM” & “MH” bertemu sesuai perjanjian)
Fakhrudin :
“Woy...Sana yang kemarin ngajakin kita perang.”
Mubarok :
“Situ dulu yang ngajakin apa gak nyadar.”
Robin :
“Ah..Nglindur sana tuh.”
Hanafi :
“Makanya bangun-bangun cuci muka jangan bikin sungai terus.”
Ishaq :
“Ey..Jangan ngejek kita dulu dong mentang-mentang sana punya sungai paling
luas.”
Fakhrudin :
“Ya..Jangan remehkan kita dulu kekuatan kita belum di uji.”
Robin :
“Ugh..Sana kebanyaken omong kosong ga da gunanya.”
Mubarok :
“Bilang aja ngaku kalah.”
Ishaq :
“Ooh..Kalo itu maumu..Temen-temen Serang !! (Fire, Sebu, {Terserah akhi mau di
isi apa})
(Dogfight With Karate/Bertarung Sengit
Dengan Karate) > Percakapan di atas di usahain spontan
(Zuhad & Hangga masuk melerai keduanya
yang ingin menang sendiri dengan agak gegabah)
Hangga :
“Wuih..Weh..Weh.Stop slese dong.”
Zuhad :
“Apa gini cara nyleseinnya.”
Robin :
“Had..Kata kamu kemarin besok ada tugas..”
Hangga :
“Ya inilah tugasnya Zuhad ngelerai kalian.” (Tertawa kecil)
(Robin terlihat sedikit tertipu)
Zuhad :
“Jangan jadiin ilmu bela diri jadi yang gak lumrah.”
Hangga :
“Slow Down aja Bro..Gak usah gegabah banget gitu.”
Zuhad :
“Udah besok kelas 8 PM sama 8 MH harus dateng lagi ke sini sekitar jam 8.”
(Siswa yang terlibat perkelahian bubar
meninggalkan lapangan dengan masih menyimpan rasa balas dendam dan menuruti
perintah Zuhad)
Hangga :
“Hemm.....(Menghela nafas) Hampir selesai.”
Zuhad :
(Mengangguk) “Baru setengah jalan.”
Minggu pagi adalah saat yang pas
untuk mencari kesegaran dan indahnya pagi hari.Tepat pada pukul 07:58 mereka
berkumpul kembali pada tempat yang sama.Bedanya kali ini mereka dikumpulkan
bersama Ustadz Ubaidillah selaku wakil dari SMP “Putra Masa” dan Ustadz Ghomidi
selaku wakil SMP “Maha Harapan” serta di sana ada Hangga dan Zuhad.
(Kelas 8 yang ikut kelahi menunduk & bersalaman
pada Ustadznya masing-masing seraya mengucapkan Assalamu’alaikum dan Ustadznya
menjawab Wa’laikumsalam).
U.Ubaidillah : “Nah..Ini Ikhwan calon pemimpin masa depan yang kita miliki.”
(Menepuk pundak siswanya)
U.Ghomidi :
“Ehm..Jikalau begitu kemarin saya dapat infomasi dari Hangga bahwa kalian ini
terlibat dalam perkelahian.”
U.Ubaidilah :
“Ini semua sebenarnya siapa yang memulai dan apa masalah awalnya?”
(Robin mengangkat tangannya dan mengaku )
Robin :
“Saya ustadz...Saya sudah terlanjur emosi dan merasa ada dendam.”
U.Ghomidi :
“Nah....,bukankah kalian sudah diajarkan dalil tentang dendam pada surat
Al-Baqarah ayat 237.” (Mengucapkan dalil beserta artinya) Kejadian ini jangan
sampai terulang lagi.”
U.Ubaidillah : “Sebagai bentuk persaudaraan kita kembali lagi sebaiknya kalian
saling memaafkan.”
Karya :
Anugerah Prasta Dharma
Sedikit Perubahan :
Admin
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...